Sejarah Resep Sambel Maiq

Resep sambal terasi (balacan) kering yang menjadi ciri khas Sambel Maiq diwariskan oleh nenek kami, Hj. Siti Maryam yang lahir dan hingga kini tingggal di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Konon ia mewarisi resep sambal ini dari orang tuanya yang telah hidup sejak abad XIX. Bahkan bisa jadi resep sambel ini sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya dan menjadi salah satu makanan khas di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Nenek kami pernah bercerita sejak kecil ia sangat akrab dengan sambal ini sebagai menu makan sehari-hari di sebuah keluarga dengan banyak anak. Bahkan saat era penjajahan dan sekitar kemerdekaan, sambal terasi ini adalah salah satu menu makanan utama saat itu.

Setelah kemerdekaan, masakan sambal terasi kering ini masih terpelihara di keluarga kami kami. Namun tetap saja kemunculan berbagai makanan modern membuatnya sedikit tersisihkan. Hanya beberapa orang dari garis keturunan dan kerabat nenek kami yang benar-benar mempelajari cara pembuatan sambal ini dengan baik.

Keunikan resep sambal ini terutama karena wujud yang kering sehingga bisa bertahan lama membuatnya sering dijadikan bekal bagi anak dan cucunya yang merantau ke berbagai kota di Indonesia. Belakangan ini muculnya berbagai olahan sambal kering modern dalam kemasan justru membuat sambal terasi ini semakin digemari. Secara tidak langsung sambal terasi kering warisan nenek kami justru muncul sebagai pembeda karena kelezatannya, bahan alami yang digunakan, serta merupakan khasanah kuliner nusantara.

Did You Know?
Terasi atau balacan adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan dan/atau udang rebon yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi merupakan bumbu penting di kawasan asia tenggara dan china selatan. Terasi memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tapi juga ditemukan dalam berbagai resep tradisional Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Terasi